Senin, 08 Februari 2010

ekologi tumbuhan

KOMPETISI

I. Dasar teori

Semua mahkluk hidup selalu bergantung kepada mahkluk yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lainm yang sejanis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Salah satu bentuk interaksi antar organisme adalah kompetisi.
Kompetisi merupakan salah satu bentuk interaksi yantg terjadi antara dua individu atau lebih baik sejanis (intraspesifik competition atau kompetisi intra spesifik) maupun berbeda jenis (inter specific competiton atau kompetisi inter spesisfik). Kompetisi terjadi bila terdapat efek yang saling merugikan pada dua organisme yang menggunakan sumber daya yang sama dalam keadaan terbatas (samsurizal, 2006).


II. Tujuan

Adapun tujuan praktikum ini yaitu, untuk melihat terjadinya kompetisi pada tumbuhan (interspesies dan antar spesies)



III. Alat dan bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu:
1. gelas aqua
2. label
3. alat ukur/mistar
4. neraca digital
5. alat tulus menulis
6. tanaman objek (tomat dan gulma)


IV. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja pada pengamatan ini yaitu:
1. menyediakan bibit tanaman tomat dan salah satu jenis gulma yang
akan diamati. Ukuran gulma dan tanaman tomat tidak jauh berbeda.
2. menyediakan 3 gelas aqua berisi tanah sebagai media tumbuh
tanah yang digunakan harus sama dan tidak terlalu subur.
3. menimbang terlebih dahulu berat setiap tanaman kemudian
menanam masing-masing:
a. 4 pohon tomat pada gelas pertama
b. 2 pohon tomat dan 2 pohon gulma pada gelas kedua
c. 4 pohon gulma pada gelas ketiga
4. mengaklimatisasai selama satu minggu. Setelah itu,
memulai pengukuran awal yaitu mengukur tinggi masing-masing tanaman. Malakukan pengukuran sebanyak 3x dengan interval waktu 1 minggu.
5. menghitung rata-rata pertambahan panjang dan berat gulma dan
tomat.









V. Hasil dan pembahasan

a. hasil pengamatan
adapun hasil yang diperoleh setelah melaukan praktikum ini yaitu:

Tabel hasil pengamatan pertambahan panjang/tinggi tanaman (cm)

Minggu tomat Tomat + gulma Gulma
A B C D Tomat Gulma A B C D
E F E F
I 5,0 4,8 4,3 4,5 4,5 4,1 5,5 4,9 6,8 7,0 6,0 7,2
II 5,3 5,2 4,5 5,4 4,8 4,2 8,1 6,4 7,1 9,2 6,4 9,7
III 6,1 5,4 4,6 5,5 5,2 4,7 10,1 8,0 8,2 11,3 8,7 12,6

Tabel hasil pengamatan pertambahan berat tanaman (gr)

Berat (gr) Tomat Tomat + gulma Gulma
A B C D tomat gulma A B C D
E F E F
Awal 0,17 0,17 0,16 0,21 0,2 0,27 0,4 0,42 0,4 0, 0,4
Akhir 0,13 0,12 0,10 0,15 0,

Analisa data :

- Pertambahan panjang tomat :
A = 6,1 cm – 5,0 cm = 1,1 cm
B = 5,4 cm – 4,8 cm = 0,6 cm
C = 4,6 cm – 4,3 cm = 0,3 cm
D = 5,5 cm – 4,5 cm = 1,0 cm
Pertambahan panjang rata-rata ( p ) = ( 1,1 + 0.6 + 0,3 + 1,0) cm = 3 = 0,75 cm 4 4

- Pertambahan panjang tomat + gulma :
Tomat : E = 5,2 cm – 4,5 cm = 0,7 cm
F = 4,7 cm – 4,1 cm = 0,6 cm
Pertambahan panjang rata-rata ( p ) = ( 0,7 + 0,6 ) cm = 1,3 = 0,65 cm
2 2
Gulma : E = 10,1 cm – 5,5 cm = 4,6 cm
F = 8,0 cm – 4,9 cm = 3,1 cm
Pertambahan panjang rata-rata ( p ) = ( 4,6 + 3,1 ) cm = 7,7 = 3,45 cm
2 2

- Pertambahan panjang gulma :
A = 8,2 cm – 6,8 cm = 1,4 cm
B = 11,3 cm – 7,0 cm = 4,3 cm
C = 8,7 cm – 6,0 cm = 2,7 cm
D = 12,6 cm – 7,2 cm = 5,4 cm
Pertambahan panjang rata-rata ( p ) = ( 1,4 + 4,3 + 2,7 + 5,4 ) cm = 13,8 = 3,45 cm 4 4


- Pertambahan berat tomat :
A = 0,13 gr – 0.17 gr = - 0.04 gr
B = 0,12 gr – 0,17 gr = - 0,05 gr
C = 0.10 gr – 0.16 gr = - 0,06 gr
D = 0,15 gr – 0,21 gr = - 0,06 gr
Pertambahan berat rata-rata ( g ) = ( - 0,04 + (-0,05) + (- 0,06) + (-0,06) = - 0,21 = - 0.0 4 4

- Pertambahan berat tomat + gulma :
Tomat : E = 0,19 gr – 0,22 gr = - 0,03 gr
F = 0,29 gr -0,27 gr = 0,02
Pertambahan berat rata-rata ( g ) = ( -0,03 + 0,02 ) = -0,01 = 0,005 gr
2 2

Gulma : E = 0,18 gr – 0,45 gr = 0,36 gr
F = 0,68 gr – 0,42 gr = 0,26 gr
Pertambahan berat rata-rata ( g ) = ( 0,36 + 0.26 ) = 0.62 = 0,31 gr
2 2

- Pertambahan berat gulma :
Gulma : A = 0,56 gr – 0,46 gr = 0,1 gr
B = 095 gr – 0,48 gr = 0,47 gr
C = 0,62 gr – 0,46 gr = 0,16 gr
D = 1,21 gr – 0,51 gr = 0,7 gr
Pertambahan berat rata-rata ( g ) = ( 0,1 + 0,47 + 0,16 + 0,7 ) = 1,43 = 0,36 gr
4 4


• Kompetisi intra spesies
a. Tomat
Tomat A memiliki pertambahan panjang paling banyak dan pengurangan berat paling sedikit (akibat daun dimakan ulat dan tanaman kurus),sehingga diantara keempat tomat (A,B,C.D) ,tomat A paling mampu berkompetisi sebaliknya. Tomat C memiliki pertambahan panjang paling sedikit dan pengurangan berat paling banyak (sama dengan tomat D), Sehingga diantara keempat tomat tersebut, tomat C paling tidak mampu berkompetisi.
b. Gulma
Gulma D memiliki pertambahan panjang paling banyak dan pertambahan berat paling banyak, sehingga diantara keempat gulma, gulma D paling mampu berkompetisi sebaliknya. Gulma A memiliki pertambahan panjang paling sedikit sehingga diantara keempat gulma tersebut, gulma A paling tidak mampu berkompetisi.
• Kompetisi antarspesies
a. selisih pertambahan panjang antara tomat dan tomat + gulma = 0,75 cm – 0,65 cm = 1 cm
selisih peertambahan berat antara tomat dan tomat + gulma = 0,005 – (-0,05)= 0,055 gr
b. selisih pertambahan panjang antara gulma dan tomat + gulma = 3,85 cm – 3,45 cm = 0,4 cm
selisih pertambahan berat antara gulma dan tomat + gulma
0,36 gr – 0,31 gr = 0,05 gr
Dari hasil selisih pertambahan panjang, dapat dilihat bahwa gulma lebih menang berkompetisi dari pada tomat, sedangkan selisih pertambahan berat tidak dapat digunakan karena ada factor x (daun tomat dimakan ulat sehingga mengurangi berat tanaman).
• Kompetisi antarspesies
a. Selisih perrtambahan panjang antara tomat dan tomat + gulma = 0,75 cm – 0,65 cm = 0,055 gr = 1 cm.
Selisih pertambahan berat antara tomat dan tomat + gulma = 0.005 – (- 0.005 ) = 0,05 gr.
b. Selisih pertambahan panjang antara gulma dan tomat + gulma = 3,85 cm – 3,45 cm = 0,4 cm.
Selisih pertambahan berat antara gulma dan tomat + gulma = 0,36 gr – 0,31 gr = 0,05 gr.
Dari selisih pertambahan panjang, dapat dilihat bahwa gulma lebih menang berkompetisi dari pada tomat, sedangkan selisih pertambahan berat tidak dapat digunakan karena ada faktor x ( daun tomat dimakan ulat sehingga mengurangi berat tanaman).
.











b. pembahasan

pada pengamatan yang telah dilakukan selama 3 minggu, didapatkan hasil pengamatan yaitu pertambahan panjang/tinggi tanaman setiap minggunya mengalami kenaikan sedangkan pada tabel pengamatan pertambahan berat tanaman, pengukuran tomat A, B, C, D dan E tidak mengalami kenaikan tetapi beratnya berkurang. Hal ini disebabkan karena, daun tomat habis dimakan ulat, hanya tomat F yang bertambah beratnya dan pada gulma A, B, C, E dan F mengalami pertambahan berat, hanya gulma D yang tidak mengalami pertambahan berat.
Kompetisi terjadi bila terdapat efek yang saling merugukan pada dua organisme yang menggunakan sumberdaya sama dalam keadaan terbatas. Kompetisi intraspesies lebih sering terjadi daripada kompetisi interspesies karena tumpang tindih niche yang lebih besar.
Kompetisi interspesies yaitu kompetisi yang terjadi pada satu jenis tanaman. Misalnya pada pengamatan ini yaitu, tomat dan gulma tanaman tomat terdiri dari tomat A, B, C dan D (gelas 1). dari pengamatan yang diperoleh, terlihat bahwa tomat A mampu berkompetisi diantara 3 tomat lainnya sedangkan pada gulma A, B, C dan D (gelas 3) gulma D yang paling tidak mampu berkompetisi dengan 3 gulma lainnya.
Kompetisi antar spesies yaitu persaingan yang terjadi antara 2 spesies yaitu tomat dan gulma yang di tempatkan pada satu gelas yang sama. Masing-masing spesies diperlakukan sama tetapi hasil akhitnya akan berbeda. Dari pengamatan ini dapat diketahui bahwa tanaman gulma yang mampu berkompetisi dalam keadaan terbatas daripada tomat. Salah satu faktor penyebabnya yaitu karena faktor lingkungan yang tidak mendukung, dalam hal ini habitat dan kekurangan air yang mengakibatkan tanaman tomat stress. Karena tanaman tomat membutuhkan air dan tanah yang subur untuk menunjang pertumbuhannya, berbada dengan gulma hanya berupa tumbuhan liar yang dapat hidup dalam kondisi kritis.
Sebagai media pertumbuhan dan tempat penyediaan unsure hara bagi pertumbuhan tanaman kapasitas tanah adalah relative terbatas dan sangat tergantung dari sifat dan cirri tanah tersebut. Berdasarkan peran tanah terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman, maka sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi tanah diantaranya kandungan unsure hara, keasaman (pH tanah), kandungan bahan organic, kelengasan tanah, tekstur dan struktur tanah dll merupakan faktor-faktor penting yang berperan dalam menentukan kualitas dari tempat tumbuh.



VI. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. kompetisi interspesies yang terjadi pada tanaman tomat A, B, C dan D yang paling mampu berkompetisi yaitu tomat A dan tomat C tidak mampu berkompetisi. Sedangkan pada gulma A, B, C dan D gulma D yang paling tidak mampu berkompetisi dan gulma A yang mampu berkompetisi.
2. kompetisi antarspesies tomat dan gulma, gulma lebih dapat berkompetisi dibandingkan dengan tomat.











DAFTAR PUSTAKA


Samsurizal. 2006. Penuntun Praktikum Ekologi Tumbuhan. Palu. UNTAD press

Kasim, amiruddin. 2004. Ekologi Tumbuhan. Palu. Tadulako. University press

http://smadapala999.blogspot.com/2009/10/analisis-vegetasi-anveg.html



nama : kardi sambanoa
stambuk : A 221 07 051

Tidak ada komentar:

Posting Komentar